ads-unit

Dan Lelaki Pendiam Itu Pergi...

0
Namanya amat singkat. Akli. Pemain berkulit bersih ini sudah malang melintang di dunia sepakbola Aceh. Khusus di kelas kompetisi antar kampung, nama Akli kerap menghiasi berbagai tim. Empat tahun lalu dia mendapat peluang masuk Laskar Rencong.

Akli mulai bergabung dengan Persiraja pada musim 2010/2011. Saat itu, di bawah asuhan Herry Kiswanto, pria pendiam itu memulai karier profesionalnya di kompetisi kasta kedua. Di tim-tim amatir Akli juga tak pernah absen.

Sebelum bergabung dengan Persiraja Banda Aceh, Akli adalah mahasiswa Jurusan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Sebelumnya, Akli juga terdaftar sebagai mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah tahun 2005.

Karena kecintaannya pada sepakbola membuat dia lebih memilih lapangan hijau ketimbang bergelut di bangku kuliah. Pun begitu pemain 27 tahun itu sempat menyelesaikan pendidikan S1-nya setahun lalu.

Kebintangannya di lapangan memang tidak terang benderang. Namun, sikapnya tetap selalu di kenang oleh Effendi HT, mantan asisten pelatih Persiraja dua musim lalu. "Saya bisa katakan juga, dia adalah sosok pemain muda yang bersifat mulia," ungkapnya.

Menurut Effendi, Akli tidak mengenal kata sombong. Sikap diam yang menjurus dingin di luar lapangan juga terbaik saat tampil dalam pertandingan. "Jika dia dapat umpan-umpan matang, dipastikan finishingnya gol. Dia akurat di depan gawang," sebutnya.

Katanya, bergabung di Persiraja musim ini sejatinya menjadi ajang pematangan diri pemain tersebut.  "Akli pemain muda yang penuh harapan untuk sepakbola Aceh," ujar Effendi.

Effendi optimis, lambat laun Akli bisa berbuat banyak di barisan depan Laskar Rencong. "Saya sudah pernah bilang ke pelatih, dia bisa berbuat banyak untuk Persiraja ke depan. Namun, ternyata Allah SWT berkehendak lain," ungkapmnya sedih.

Di mengakui, pemain yang akhir-akhir ini memeliha jambang itu sosok pendiam dan tidak pernah mengeluh. Sanking sabarnya, haknya setiap bulan pun dari manajemen klub tak pernah ditanyainya.

Pendapat kagum lainnya diungkapkan mantan pemain muda Persiraja yang kini bersama timnas U-19. Miftahul Hamdi. "Saya tidak bisa komentar banyak. Bang Akli sudah membutktikan bahwa sepakbola memang segalanya dalam hidupnya. Hamdi salut ke Bang Akli," ujar pemain ini.

Kepergian Akli memang patut ditangisi semua penghuni Stadion H Dimurthala, Banda Aceh. Dalam kondisi keuangan carut marut dia tak pernah menolak bergabung dengan tim Divisi Utama ini.

Ke depan, setiap penggantian pemain, kita tak akan mendengar lagi mendengan suara komentator lewat pengeras yang selalu memanggilnya dengan sebutan Gaston Geutanyoe. Selamat jalan, Akli! [Munawardi Ismail]16/05/14

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .