Federasi Olahraga Petanque Indonesia Optimistis Ikut SEA Games Singapura
Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) didirikan pada tanggal 18 Maret 2011. Belum lama berdiri selanjutnya, olahraga Petanque
langsung mempersiapkan para atletnya untuk berlaga pertama kalinya
mengikuti SEA GAMES XXVI 2011 di Jakabaring, Sumatera Selatan, Indonesia
pada November 2011.
Dua tahun kemudian, para atlit Petanque kembali berjuang di SEA GAMES 2013 Myanmar.
‘Diusia yang muda’ dengan berbekal dua
kali SEA Games, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akhirnya
mengembangkan olahraga Petanque ke arah yang lebih luas, tidak hanya
dipersiapkan untuk training para atlet, tetapi dikembangkan menjadi salah satu cabang olahraga nasional.
Singkat cerita, Caca Isa Saleh akhirnya terpilih menjadi Presiden FOPI. Dialah orang yang pertama kali menjadi ‘BAPAK PETANQUE INDONESIA’.
Caca sesungguhnya bukan atlet
Petanque, tetapi beliau memiliki kepedulian yang besar untuk
mengembangkan olahraga ini dikenal di tanah air.
Di tengah kesibukan Caca Isa Saleh sebagai Direktur Utama PDPDE (Perusahaan daerah Pertambangan dan Energi) Sumatera Selatan), Caca mempersiapkan berdirinya FOPI dan melatih para atlet, serta membuka cabang di berbagai daerah.
“Mungkin ini salah satu
BUMD yang mengurusi olahraga. Saya ingin olahraga ini populer di
kalangan masyarakat Indonesia. Berbeda dengan masyarakat di sejumlah
negara kawasan Asia Tenggara, Petanque sudah dikenal sejak puluhan tahun
silam seperti di Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Brunei
Darussalam. Bahkan sudah populer dan merakyat,” ujar Caca di Universitas
Negeri Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Meski tergolong olahraga baru di
Indonesia, Petanque sebenarnya termasuk olahraga yang sudah memiliki
nama. Di dunia, negara-negara yang kuat dan konsisten mengembangkan
petanque adalah negara-negara yang pernah dijajah oleh Prancis, negara
yang memang melahirkan cabang olahraga tersebut.
Seiring perjalanan waktu, para atlet Petanque kembali menunjukkan kemampuannya di event Internasional Pekan Olahraga Mahasiswa (POM ASEAN 2014) di Palembang dengan meraih 1 Emas dan 1 Perak.
Tidak lupa, Para atlet Petanque Indonesia juga ikut serta dalam arena Asian Beach Gamesdi Phuket Thailand tahun 2014. Berbagai pengalaman tanding dievent internasional ini menjadi modal menuju Sea Games 2015 di Singapura.
Caca Isa Saleh mengatakan dirinya optimis Komite Olimpiade Indonesia, KOI dan Satlak Prima mengizinkan olahraga ini ikut serta membela merah putih di Singapura.
"Kami dari cabor petanque itu sudah mengikuti multievent
itu dimana-mana, pertama kali di Australia mampu mengukir prestasi,
kemudian di Laos diputra dapat emas, selanjutnya baru kemarin di POM
Asean 2014, sebelumnya juga pernah di Sea Games Palembang 2011 saat itu
kita latihan enam bulan di Thailand, lalu berikutnya Sea Games Myanmar," urai Caca.
FOPI diakui Caca optimis bisa ikut Sea Games ke-18 di Singapura, berbekal hasil dari Palembang menjadi penilai event internasional diakhir tahun (2014).
Alhamdulillahh dengan meraih 1 emas dan 1 perak di Pekan Olahraga Mahasiswa, POM Asean 2014," tutur Caca Isa Saleh.
Caca menambahkan rasa optimis tersebut dibekali dari pengalaman dan prestasi selama ini, sehingga bukan mustahil capaian medali dapat diraih di Sea Games Singapura.
"Biasanya kalau dimultievent besar Sea Games (di Singapura-red) minimal ada 11 medali yang dipertandingkan dan kita mungkin mendapatkan satu," tandas Caca.
Sementara, Satlak Prima sendiri siap memberikan ‘restu’ untuk FOPI berjuang menuju Sea Games Singapura 2015, jika sudah diakui keanggotaannya dibawah KONI Pusat.
Caca menambahkan rasa optimis tersebut dibekali dari pengalaman dan prestasi selama ini, sehingga bukan mustahil capaian medali dapat diraih di Sea Games Singapura.
"Biasanya kalau dimultievent besar Sea Games (di Singapura-red) minimal ada 11 medali yang dipertandingkan dan kita mungkin mendapatkan satu," tandas Caca.
Sementara, Satlak Prima sendiri siap memberikan ‘restu’ untuk FOPI berjuang menuju Sea Games Singapura 2015, jika sudah diakui keanggotaannya dibawah KONI Pusat.
Saat ini FOPI baru memiliki 10 rekomendasi
pengprov yang ada yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa timur, Maluku
Utara, Riau dan Bandar Lampung.
Sedangkan ada 5 daerah masih menunggu rekomendasi Koni setempat, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Medan, Jambi, , Gorontalo, Kendari dan makassar.
“Saya berharap KONI Pusat dan KOI akan membantu perjuangan petanque
untuk diakui segera sebagai anggotanya, sehingga niat baik para
penggurus dan atlit untuk membela merah putih ke Sea Games Singapura,
dapat terlaksana dengan baik. Tetapi jika, pemerintah sendiri tidak
mengikutsertakan petanque ke (Sea games-red) Singapura maka, kita (FOPI-red) siap membiayai sendiri,” papar Caca Isa saleh.