ads-unit

Berdoa Dan Shalat, Allah Pasti Kasih Menang

0

Prinsip itu ditekuni Arcan Iurie, pelatih Perseman Manokwari asal Moldova. Kata dia, di lapangan sepakbola bukan hanya melihat kualitas pemain, tapi motivasi. "Kalau tim yang punya motivasi dan semangat lebih, pasti sukses," ucap Iurie.

Dalam wawancara dengan Waspada, Selasa (16/4) seusai latihan resmi di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, pria yang sudah menjadi muallaf ini ditemani sebatang rokok kretek terjepit di kedua ujung jarinya.

Dua musim lalu, dia juga bertandang ke Aceh saat membesut Semen Padang. Kala itu, kedua kubu bertarung di Divisi Utama. Kala itu, tim asuhannya sukses menahan imbang Persiraja 1-1 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya.

Kini, dia kembali ke Aceh membawa tim yang berbeda ke Aceh menghadapi lawan yang sama, Persiraja. Ya, Rabu (17/4) kemarin, pelatih kelahiran Chisinau, Moldova pada 15 November 1964 mengasuh Perseman Manokwari.

Ditanya peluang timnya dalam lanjutan Indonesian Primier League (IPL) 2013 melawan tuan rumah, Laskar Rencong, Iurie punya pendapat berbeda. Terutama saat disinggung pemain muda dan lokal calon lawan.

“Bagi saya tak penting kualitas pemain senior dan asing kalau bertanding tanpa motivasi dan semangat tinggi. Yang paling penting bermain bola itu adalah semangat,” ujar Iurie yang mengakui timnya kalah dari PSLS pada Sabtu (13/4) lalu karena kalah semangat.

“Mereka bermain dengan semangat luar biasa, meski kualitasnya di bawah kami.”

Selesai di situ? Ternyata belum. Kata dia, yang paling penting juga adalah berdoa kepada Allah SWT dan shalat lima waktu. “Di lapangan jangan lihat kualitas, asing dan lokal, tapi berdoa dan shalat lima waktu, maka Allah pasti kasih menang," papar suami Santi Sucihati, perempuan Bandung yang menikah pada Jumat 8 Agustus 2008 silam.

Mengenal Arcan Iurie

Nama Arcan pun cukup memberikan warna kompetisi di Indonesia. Arcan Iurie adalah seorang pelatih sepak bola asal Moldova yang merupakan mantan pelatih Persebaya Surabaya pada musim 2008. Iurie pertama kali datang ke Indonesia pada 2005 dan dia langsung melatih Persija Jakarta.

Prestasinya bisa dibilang lumayan untuk pelatih pendatang kala itu. Pria yang beristrikan Santi Sucihati itu sukses membawa Persija ke final Divisi Utama Liga Indonesia 2005, sayang, timnya kalah dari Persipura Jayapura 0–2. Lagi-lagi, Persija asuhannya harus kalah 3–4 dari Arema Malang dalam Final Piala Indonesia.

Semusim setelahnya, dia menangani Persib Bandung untuk Divisi Utama Liga Indonesia 2007, tapi pada pertengahan putaran kedua, dia mengundurkan diri dan digantikan oleh Jajang Nurjaman dan Robby Darwis.

Saat Badan Liga Indonesia memulai sistem regulasi terbaru untuk Liga Indonesia dengan mengadakan Liga Super Indonesia mulai musim 2008/2009, dia ditunjuk melatih Persik Kediri hingga akhir musim.

Namun, lagi-lagi kontrak itu tak dijalaninya selama semusim karena Persik melakukan rasionalisasi gaji sebesar 60%. Dia lebih memilih mengundurkan diri.

Tapi keberuntungan Iurie sepertinya masih ada, salah satu klub besar yang bermain di musim 2008, Persebaya mengontraknya dari putaran kedua menggantikan posisi Freddy Muli. Sebelum membesut Perseman Manokwari, Arcan Iurie melatih Semen Padang yang dibawanya promosi ke kasta tertinggi. [Munawardi Ismai]17/04/13

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .